Rabu, 10 Oktober 2018

Rindu


Entah sudah berapa kali hatiku menahan rindu, namun aku berusaha untuk leburkan. Alam bawah sadarkupun tak mampu menipu, hingga bayangan wajahmu melekat dalam mimpiku. Hari demi hari ku ingin memaksa diri untuk melupakan, meminta Sang Pemilik Hati untuk meleburkan setiap rasa ku untuk mu, namun semakin ku coba, semakin lelah hati ini. Mungkin, hari ini kamu adalah cobaan terberat ku. Dimana aku selalu bertanya, kapan Tuhan mengizinkan kita untuk bercengkrama lagi? untuk tertawa dalam cerita kita berdua. Rindu ini sudah menjadi bayangan, entah sampai kapan aku lelah merasakannya. Dan entah kapan aku membagi cerita ini kepada mu. Atau takkan pernah lagi ku berbagi dengan mu?

Selasa, 05 Juni 2018

00.16

Ada janji yang tidak sempat kau tepati. Namun ku tetap tak perduli. Ada harapan yang tidak sempat kau penuhi. Namun, lagi-lagi ku tak peduli. Tangis ku tak mampu ku bendung lagi. Kadang aku kuat, kadang aku amat sangat lemah. Bahkan tangan ku terlalu dingin untuk kugenggam. Dan kaki ku terlalu kaku untuk berjalan. Kabar mu tak ingin ku nantikan. Tapi selalu saja angin bersemilir menyampaikan. Dan itu selalu kabar yang membuat hati ku kecewa. Ku tak henti berdoa, agar hati ku ikhlas. Ku tak henti berdoa agar rasa ini menjauh tanpa kembali lagi. Menurut ku, ini kurang adil. Tapi ku yakin Allah punya rencana lain. Aku berusaha untuk kuat, berusaha buat hati ku kokoh hingga tak bertepi. Allah sang Maha Tahu. Dan mungkin ku sedang diuji olehnya :”)) 

Sabtu, 05 Mei 2018

Sepi tak selamanya sendiri

Mungkin Allah ingin mengajarkan saya mencari ketenangan dalam ibadah. Kemarin saya minta Allah untuk mempertemukan saya dalam keramaian yang saya kira bisa menepis kesedihan saya, yang saya kira bisa menguatkan saya. Saya berdoa amat sangat keras, amat sangat ingin. Tapi semua yang saya minta semakin dijauhkan. Saya coba ikhlaskan, mengerti dan mencoba memahami apa rencana Allah. Saya yakin sabar dan solat akan menunjukkan sesuatu yang terkadang belum saya fikirkan. Akhirnya Allah menjauhkan saya dengan keramaian, karna Allah ingin mengajarkan saya mencari ketenangan dalam ibadah. Mencari kekuatan dalam kesepian, bukan keramaian. Ibadahlah yang harusnya saya butuhkan, bukan orang lain, bukan keramaian yang seperti saya pinta. Allah hanya ingin saya memperbaiki ibadah saya, menikmati ibadah saya, menjadikan sabar dan solat hanya satu-satunya penolong buat saya. Saya yakin, ketika saya meminta tapi Allah belum kasih artinya Allah punya rencana yang jauh lebih baik dari yang saya pinta. InsyaAllah. Karna sepi tak selamanya sendiri. Hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wa ni'man nashir... 

Selasa, 10 April 2018

Isi hati

Tak ada yang pernah tau rahasia diri ini. Yang sama sekali tidak menginginkan apa yang harus ia jalanin. Tak ada yang tau apa yang dibutuhkan diri ini. Yang selalu aja mengalah demi keinginan orang lain. Aku bisa saja pergi. Bisa saja lari. Tapi kali ini kaki ku tak sanggup. Hati ku berat. Aku bisa saja menjauh. Menepi. Tapi aku takut ada hati yang akan terluka. Ntah kapan kudapati diri ini kembali. Kembali pulang pada keinginannya, harapannya, cita2nya. Dimana ia mampu tenang tanpa keusikan duniawi. Ia hanya ingin mampu menjadi wanita terbaik lagi. Wanita berkerudung manis dan rapi. Wanita yang dihormati dan disegani. Wanita yang Allah minta. Wanita yang dirindukan syurga :”) 

Jumat, 08 Desember 2017

Tenang lah, bu.

Ini memang terlalu singkat. Amat sangat singkat. Kata ibu memanglah selalu benar. Lelaki tidak akan selamanya mengucap kata indah, membuat mu bahagia. Ibu takut nak. Ibu takut suatu saat orang yang kau perjuangkan malah melepaskan mu begitu saja. Ibu takut, dan ketika itu kamu tak bisa apa-apa kan? Hanya bisa menangis. 

Fikirku diam.

Yaa bu. Kali ini apa yang kamu bilang tak lagi kusangka. Tangisan lah yang pertama menemuiku bahkan sekarang sudah menguatkan kan ku. Tapi yakinlah, ku takkan menangis didepan mu. Kemarin ku hanya menjawab, dan berjanji dihadapan mu. Aku akan menangis. Dan setiap wanita yang akan ditinggal oleh kekasihnya pasti hal pertama yang ia lakukan adalah menangis. Tapi aku berjanji aku takkan menangis terlalu lama. Aku akan belajar memperjuangakan diri ku sendiri. Membahagiakan diri ku sendiri. Dan aku akan belajar memperjuangkan semua mimpi mu bu. 

Maafkanlah, selama ini aku terlalu egois untuk meminta mu mengerti semua impian ku. Dan hari ini tubuh, kaki bahkan tangan ku amat sangat lemah. Ini karna nya. Karna orang yang selalu ngkau khawatirkan untuk ku. 

Ibu, terima kasih untuk tidak putus mendoakan kan ku. Aku yakin, Allah jauh lebih sayang dengan ku. Aku yakin, aku takkan dibuat sebegini hancurnya kalo Allah tak punya rencana yang lebih indah. Ibu, teruslah doakan aku. Aku kuat karna mu. Karna doa mu. Dan cerita sedih ini pasti akan berganti dengan indah pun karna doa mu. Hanya doa mu. 

Ibu.. andai saja aku bisa mengungkapkan apa yang kurasakan hari ini. Mungkin kamu akan sangat benci padaku karna kemarin aku tidak mendengar nasehat mu. Tenang lah ibu, semua akan kuceritakan pada yang Maha Tau. Dan akan kuceritakan hal yang indah setelah sakit hari ini. Ibu pasti bangga, ibu pasti bahagia. 

Ibu, aku hanya ingin engkau melihat kelak betapa bahagianya aku dengan pendamping yang Allah pilihkan untuk ku. Percayalah ibu, anak perempuan mu ini takkan mendapatkan lelaki yang seperti ngkau dapatkan. Kami akan mendapatkan lelaki yang selalu mengerti kami, yang selalu mencintai kami, dan takkan terlalu sering memarahi kami. Dan kami akan memberikan ayah yang terbaik untuk anak-anak kami kelak. Ayah yang peduli akan semua cerita hidup kami. 

Yakinlah bu, takkan lagi kau lihat sgla hal yang kau ngawatirkan. Ibu tenang saja. Kami pasti bahagia. Tentu, dengan doa mu :") 

Sabtu, 25 November 2017

Happy Teacher's Day

Ada rasa bangga tersendiri, ketika kita disebut menjadi seorang guru. Ada rasa bangga tersendiri ketika kitalah yang akan mengajarkan anak - anak mengetahui sebagian dari ilmu yang mungkin tak seberapa. Ada rasa bangga tersendiri, ketika kita yang akan selalu menjadi tempat mereka bertanya disekolah. Ada rasa bangga tersendiri, ketika kita yang selalu mereka patuhi. Namun, rasa bangga itu takkan memiliki arti apapun tanpa sebuah keikhlasan. Hari ini, di hari guru saya yang ke - dua kalinya. Saya hanya ingin hati dan langkah saya diberikan Allah keikhlasan, untuk tetap membimbing mereka, mengajari mereka, dan membantu mereka untuk terus mempelajari semua ilmu yang mereka bisa. Mereka tidak selamanya menyenangkan. Mereka tidak selamanya menyebalkan. Mereka bisa buat kita tertawa, dan bisa membuat kita marah. Tapi mereka adalah guru terbaik saya. Mereka mengajarkan cinta tanpa syarat. Mereka mengajarkan sebuah ketulusan tanpa pamrih. Merekalah guru yang sebenarnya. Yang sampai sekarang mengajarkan saya arti sabar yang tak henti - hentinya. Yang mengajarkan saya arti ikhlas seluas - luasnya. Nak, izinkan umi untuk terus menjadi yang terbaik untuk kalian. Izinkan umi untuk melihat kalian cerdas, pintar dan bijak tentunya. Tumbuhlah tanpa batas, tumbuhlah dengan bangga. Kalian anak hebat kalian anak sholeh/sholehah. Insyaallah...










Happy teacher's day, untuk semua guru yang ada di penjuru dunia.
Siapa pun kalian, ketika kalian sudah memberikan ilmu. Kalianlah guru terbaik.
Tetap ikhlas, tetap semangat :")

Jumat, 10 November 2017

Sabar ki,

Hidup di umur 20 an itu ga mudah. Tepatnya 23 tahun. Dimana emosi masih berserak kemana - mana, mood sana sini, males sama ini sama itu. Ditambah beban hidup yang semakin hari bukan semakin berkurang malah jadi fikiran. Iyasih gausa difikirin tapi mustahil ketika kita dapet tekanan dari sana sini bisa biasa aja gitu enjoy aja gitu, paling gak kan difikirin juga. Mau nangis aja rasanya malu sama diri sendiri, satu sisi nge lega in, tapi disisi lain emang gaada gunanya. Nangis bisa legain sementara tapi ga bisa kelarin semua masalah yang lagi dijalanin. Rasanya pengen minta 1 hariii aja untuk persiapan diri kalau tau bakal ngadepin hidup yang sebegini anehnya. Tapi jangankan sehari sedetik pun ga dikasih waktu tiba2 udah jleb aja gitu, tiba2 semuanya harus dipahami pelan-pelan. Kalau hidup ga melulu enak. Kalau hidup ga melulu lurus2 aja. Urusan kerjaan, akademik, keluarga, temen semuanya jadi tiba2 ngemalesin. Dimana kita harus kerja tapi kita bener2 ga siap. Dimana kita harus urus berkas kuliah kesana kemari tapi kita ga bisa ngrus sendiri. Dimana orang tua yang lagi pengen kita seharian dirumah tapi kita harus pergi pagi pulang malam. Dimana temen ngajak nongkrong tapi mood udah terkuras abis dengan fikiran. Enek. Capek. Mau senyum rasanya basi. Coba? Solusinya apa? Cuma berharap waktu berputar sangat cepat dan segala situasi ini berakhir dengan baik. Sabar ki, Allah ga lagi nyiksa kok. Malah sebaliknya, Allah pengen lu kuat. Cuma kata2 itu yang tetap aku puter di dalam otak. Itu aja terus menerus. Sabar ki, sabar ki, sabar. Ikhlas ki, ikhlas, ikhlas.